Rabu, 17 September 2008

DI PASURUAN PEMBAGIAN ZAKAT BERAKHIR TRAGIS DAN MEMILUKAN


Tragedi kemanusiaan itu terjadi di lahan bekas sawah di depan mesjid Raudhatul Jannah di jalan Dr.Wahidin Sudirohusodo, Kota Pasuruan Jawa Timur. Hari Senin 15 September 2008 pagi pada hari ke 15 bulan Ramadhan 1429 H. Haji Syaikhon, pengusaha penyamakan kulit dan jual beli mobil, membagi-bagikan zakat Rp 30 ribu per orang. Ribuan orang, yang sudah berdatangan sejak pagi hari buta, berdesakan saling dorong, sehingga akhirnya ada yang terjatuh dan terinjak-injak. Dalam proses pembagian zakat ini 21 orang tewas dan sepuluh orang luka-luka akibat terinjak-injak. Sebagian besar korban berusia di atas 45 tahun. Semua masmedia elektronik maupun cetak memberitakannya.
Terkait dengan peristiwa ini, polisi mnemeriksa 12 orang. Mereka adalah H.Syaikon, dua anaknya , sejumlah anggota panitia pembagian zakat dan tetangga H, Syaikhon. Khabar terakhir, pada tanggal 17 September 2008 ini polres Pasuruan telah menetapkan satu tersangka, yaitu penanggung jawab penyelanggara pembagian zakat ini, H. Farouk, anak kedua H. Syaikhon. Dia kena tuduhan lalai sehingga menyebabkan kematian orang lain.
Suatu peristiwa Tragis dan memillukan . Sudah sedemikian parahkah masyarakat Indonesia ? Peristiwa serupa ini bukan untuk pertama kali. Masyarakat kalangan bawah (baca miskin) datang berbondong-bondong berebutan tidak (bisa) diatur untuk menadahkan tangan menerima sekedar uang sumbangan yang nilainya tidak seberapa. Demikian juga ketika sumbangan perintah yang disebut BLT (bantuan langsung tunai). Selalu memakan korban , tewas atau luka-luka. Ada apa dengan masyarakat negeri Indonesia tercinta ini ? Bukankah sejak jaman nenek moyang dulu sampai beberapa tahun yang lalu terkenal sebagai bang sa/masyarakat yang santun penuh toleransi. Sekarang menjadi banyak yang “brutal”dan tidak peduli orang lain lagi ? Mereka tidak malu lagi (baca “kehilangan harga diri”) menadahkan tangan meminta-minta. Sudah sedemikian miskinkah masyarakat kalangan bawah Indonesia ini ? Karena biasanya hanya orang-orang lapar yang tidak berdaya saja yang bisa kehilangan harga diri lalu menadahkan tangan sekedar untuk sesuap nasi. Atau inilah salah satu “hasil”BLT yang dilaksanakan pemerintah ? Sehingga menadahkan tangan untuk meminta ini sesuatu yang syah dan bukan pekerjaan yang memalukan lagi ? Sungguh menyedihkan. MARI KITA RENUNGKAN BERSAMA APA YANG SALAH DI NEGERI INI, lalu mari kita perbaiki bersama dengan sungguh-sungguh.

imangbasari@gmail.com Read More......

Minggu, 07 September 2008

Catatan Tentang Copet, Pencopet

Copet atau tukang copet atau Pencopet adalah orang mencuri sesuatu yang dipakai, uang di saku, HP (hand phone), sesuatu barang di tas dsb. Ciri khas dari “pekerjaan” ini dilakukan oleh lebih dari satu orang. Mereka umumnya berwajah tidak ramah dengan mata liar.Mereka selalu bekerja secara berkelompok, paling sedikit terdiri dari 3 orang. Jarang dijumpai pencopet tunggal, kalaupun ada dia adalah pencopet amatiran. Pencopet amatiran inilah yang sering tertangkap. Ciri khas lain dari “pekerjaan” ini: Secara umum mereka melakukannya dengan cara menabrak atau memepet korban secara tiba-tiba sehingga si korban tidak sadar sesuatu telah terjadi, ada barang yang diambil mereka. Barang yang diambil akan segera “lenyap”. Barang itu segera beralih tangan ketangan temannya, sehingga bila si pelaku ditangkap tidak didapatkan buktinya. Si Korban baru sadar setelah semuanya terlambat. Si Korban hanya bisa menyesali nasibnya.

Di kendaraan umum aksi para pencopet dilakukan dengan beberapa cara:
- Pada angkot kecil sejenis kijang atau carry mereka memilih kendaraan yang penumpangnya sedikit (2 atau 3 orang). Mereka memberhentikan angkot layaknya penumpang biasa, lalu serentak naik lantas memepet Korban terpilih. Sambil mengancam dengan atau tanpa senjata tajam meminta si Korban menyerahkan barang-barang yang diminta. Setelah berhasil (dan Korban serta penumpang lain masih terkesima) pada kesempatan pertama para pelaku segera turun dari angkot dan bergegas “menghilang”. Di sisni mereka mirip perampok.

- Pada angkot besar sejenis Bus kota lain lagi. Secara umum ada tiga cara;
1. Mereka menunggu penumpang yang naik atau turun di pintu depan atau belakang bus. Setelah berhasil, mereka segera turun dan “menghilang”.
2. Mereka naik bus rame-rame seperti penumpang lainnya. Ketika mendekati pemberhentian (shelter) mereka bikin keributan kecil untuk mengalihkan perhatian para penumpang sembil bergerak ke arah pintu; pada saat inilah mereka melakukan aksinya, sambil bergerak memepet dan menabrak korban. Setelah sampai di pemberhentian merekapun serentak turun dan segera “menghilang”.
3. Ketika jalanan macet tiba-tiba mereka serentak naik dengan muka tetap tidak ramah mereka berceloteh tidak jelas untuk mengalihkan perhatian para penumpang. Mereka terus berceloteh sambil merangsek maju mepet sana sini, tabrak sana tabrak sini, disaat sepert inilah mereka menjalankan aksinya, tangan mereka bergerak cepat mencari korban. Sementara para penumpang, termasuk korbannya, teralih perhatian dengan keributan kecil yang sengaja mereka lakukan. Lalu mereka bersegera turun di pintu berikutnya, lalu “menghilang”. Korban dan para penumpang lain baru sadar kalau mereka kelompok copet setelah terlambat. Si Korban tinggal menyesali diri karena merasa tertipu dan terpedaya, merasa betapa bodoh dirinya. Tidak bisa disalahkan karena semua penumpang juga umumnya berperasaan sama.


Bagaimana agar kita tidak menjadi korban pencopet? Cobalah Tip danTrik berikut ini InsyaAllah bisa berhasil:
1. Yang utama dan terutama kita harus selalu waspada dan hati-hati.
2. Jangan mengenakan perhiasan berharga atau kelihatan berharga (termasuk “memamerkan” HP,handphone) karena ini akan memancing penjahat menjadikan kita sasaran korban mereka.
3. Jangan terpancing dengan perilaku aneh mereka, tetaplah waspada. Tanpa dicurigai mereka kalau mungkin menghindarlah.
4. Jangan pernah berteriak copet. Ini berbahaya, karena mereka akan serentak berteriak copet juga sambil menunjuk korbannyalah (anda) sebagai copet sambil mengeroyok anda. Ingat mereka tidak sendirian. Anda bisa menjadi korban pengeroyokan masa, sementara copetnya selamat dan “menghilang”begitu saja.
5. Jadi YANG UTAMA DAN TERUTAMA adalah kita HARUS TENANG, HATI-HATI DAN TETAP WASPADA.
Semoga Allah s.w.t. tetap selalu melindungi kita, Amien.

imangbasari@gmail.com
Read More......