Jumat, 21 Mei 2010

Unjuk Rasa Kaus Merah di Bangkok Berakhir

DEMONSTRASI antipemerintah di jantung ibu kota Bangkok, Thailand, berakhir kemarin.
Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan dan kerusuhan yang terjadi sepanjang Rabu (19/5).
Ribuan demonstran berkaus merah telah me ninggalkan persimpangan Ratchaprasong, distrik perbelanjaan dan hotel papan atas di Bangkok, yang telah dijadikan lokasi unjuk ra sa sejak 3 April silam.
Operasi pembubaran unjuk rasa yang dilancarkan militer Thailand sejak Rabu (19/5) pagi sempat mendapat perlawanan sengit dari sekitar 1.500 anggota Kaus Merah yang tersisa pa da malam harinya. Perlawanan Kaus Merah di sekitar Ratchaprasong akhirnya dapat disudahi kemarin pagi.
Seperti dilansir situs koran setempat The Nation, Menteri Kesehatan Thailand Jurin Lak sana visit mengumumkan delapan orang terbunuh dan 133 lainnya terluka selama operasi militer dan huru-hara berlangsung, Rabu.
Namun, angka itu belum termasuk enam je
nazah yang ditemukan di dalam sebuah kuil di dekat lokasi unjuk rasa yang dijadikan tempat berlindung bagi ratusan demonstran.
Adapun kerugian yang diakibatkan huru-hara belum dapat dipastikan. Pihak berwenang `Negeri Gajah Putih' mengatakan 39 gedung, termasuk banyak kantor cabang bank, dibakar.
Guna mengantisipasi meluasnya aksi kerusuhan, otoritas Thailand, kemarin, memperpanjang pemberlakuan jam malam hingga besok. Jam malam diterapkan mulai pukul 21.00 hingga pukul 05.00 di Bangkok dan 23 provinsi lainnya.
Meski aparat keamanan telah dapat mengendalikan situasi di Bangkok, sebagian kalangan meragukan kondisi itu dapat bertahan lama.
"Pertanyaannya adalah seberapa lama tentara harus dikerahkan pada level ini di kota ini? Kemarahan masih membara," kata Tanet Charoengmuang, pakar politik di Universitas Chiangmai.
Kerusuhan di Bangkok yang dipicu operasi militer Rabu lalu telah merembet ke sedikitnya enam provinsi lainnya. (Reuters/EP/X-5)/ Media Indonesia

Tidak ada komentar: